TEMPO.CO, Jakarta - Harga emas dunia di akhir pekan mencetak rebound seiring dengan data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang mengecewakan. Namun begitu, secara mingguan harga emas jeblok 1,9 persen dan menjadi koreksi terbesar sejak 8 Januari 2021.
Pada perdagangan Jumat kemarin, 5 Februari 2021, harga emas kembali ke level psikologis US$1.800 per troy ounce. Harga emas Comex kontrak April 2021 naik 1,22 persen ke level US$1.813 per troy ounce. Sehari sebelumnya, harga emas anjlok 2,39 persen ke level US$1.791,20 per troy ounce.
Adapun kenaikan harga emas terjadi bersamaan dengan tren pelemahan dolar. Indeks dolar yang mengukur kekuatan mata uang Negeri Paman Sam terhadap mata uang utama dunia lainnya melemah 0,6 persen.
"Harga emas akan mendapat sentimen pelemahan dolar dan kami perkirakan ini akan terjadi di sesi mendatang," kata analis di Standard Chartered, Suki Cooper, Sabtu, 6 Februari 2021.
Soal data ketenagakerjaan yang baru dilansir AS memang cukup mengecewakan. Pemulihan pasar tenaga kerja di AS terbilang lambat hingga bulan kedua tahun ini.
Data nonfarm payroll (NFP) hanya naik 49.000 pada Januari 2021 menyusul penurunan 227.000 pada bulan sebelumya. NPF adalah perubahan tenaga kerja di semua sektor ekonomi AS kecuali pegawai pemerintah (PNS), pekerja rumah tangga, karyawan non-profit (LSM), dan pekerja sektor pertanian.