US International Development Finance Corporation misalnya, telah mengirim LOI dengan rencana investasi hingga US$ 2 miliar. Sedangkan Bank Jepang untuk Kerjasama Internasional atau JBIC telah menyepakati Minutes of Meeting (MoM) dengan potensi investasi US$ 4 miliar.
Pemerintah kemudian akan membentuk master fund dan thematic fund untuk menghimpun investasi. “Kami juga akan mulai pekerjaan mengejar master fund dan tematic fund,” kata Airlangga.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo sebelumnya mengatakan investasi yang dihimpun dari SWF Indonesia akan digunakan untuk mendukung pengembangan proyek-proyek infrastruktur dalam dua tahun pertama. Proyek itu meliputi bandara, pelabuhan, hingga jalan tol.
Pemerintah, kata pria yang akrab disapa Tiko ini, ingin menggunakan SWF untuk memperbaiki kualitas aset dan meningkatkan kapasitas dengan partner global. "Tujuannya untuk membawa trafik dan value creation yang lebih besar setelah pandemi,” ujar Kartika dalam Mandiri Investment Forum yang ditayangkan secara virtual pada Rabu, 3 Januari 2021.
Baca: 2 Tahun Pertama, SWF Indonesia Akan Dukung Pengembangan Bandara hingga Tol