Proyek baru ini akan mendukung Strategi Keuangan dan Asuransi Risiko Bencana Nasional Pemerintah dengan memperkuat ketahanan fiskal dan keuangan Indonesia melalui Pooling Fund for Disasters.
Dana ini akan menjadi mekanisme sentral di mana pembiayaan pascabencana dapat mengalir dari berbagai sumber. Dana tersebut akan memanfaatkan pasar asuransi domestik dan internasional untuk menyediakan kapasitas keuangan untuk mendukung dana tersebut.
Proyek ini juga diklaim akan membantu memastikan aliran dana yang efektif dan transparan ke instansi pemerintah terkait, termasuk penelusuran anggaran untuk pengeluaran terkait bencana, pembayaran bantuan sosial yang lebih cepat untuk korban bencana, dan peningkatan perencanaan kesiapsiagaan untuk guncangan kesehatan.
“Ketersediaan dan aliran dana yang meningkat pada akhirnya akan mendukung penduduk Indonesia yang akan memperoleh manfaat dari tanggapan yang lebih cepat dan lebih tepat sasaran terhadap bencana dan guncangan kesehatan," kata Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen terkait pinjaman tersebut. Satu mengatakan proyek itu akan menguntungkan masyarakat paling miskin dan paling rentan, yang paling terdampak oleh tanggap bencana yang tertunda dan seringkali kehilangan mata pencaharian dan pendapatan.
CAESAR AKBAR
Baca juga: Bank Dunia Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2021 4,4 Persen, Pemulihan Rapuh