TEMPO.CO, Jakarta - Corporate Secretary PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto mengatakan rencana vaksin mandiri masih dikaji secara mendalam. Namun, seumpama akses tersebut dibuka, vaksin mandiri tidak berlaku untuk kepentingan individu.
"Pemerintah masih mempertimbangkan opsi (vaksin) mandiri. Namun demikian ini hanya berlaku untuk perusahaan dan bukan individu. Tapi, sekali lagi, ini belum menjadi keputusan final," ujar Bambang saat dihubungi pada Jumat, 22 Januari 2021.
Bambang mengatakan jalannya vaksinasi masih mengacu pada rencana awal. Proses penyuntikan, kata dia, tetap difokuskan pada program vaksin Covid-19 gratis yang dicanangkan pemerintah.
Adapun opsi vaksin mandiri muncul karena berbagai pihak ingin mempercepat pemerataan imunisasi supaya negara lekas terangkat dari ancaman pandemi. Apalagi, salah satu tujuan vaksinasi ialah membangun kekebalan kelompok, yaitu sekitar 70 persen dari jumlah penduduk. Dengan perhitungan tersebut, sebanyak 181,5 juta penduduk harus terjangkau vaksin.