TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyarankan pemerintah lebih selektif memberikan fasilitas bea masuk bahan baku penolong bagi industri.
Wakil Ketua Umum Bidang Perindustrian Kadin Indonesia Johnny Darmawan menyebutkan fasilitas pengadaan bahan baku penolong perlu difokuskan pada industri yang memiliki prospek bagus. Dalam hal ini, dia memberi contoh pada industri berorientasi ekspor dan yang permintaan domestiknya terjaga.
“Pemerintah harus selektif. Bagaimanapun APBN terbatas, kalau bisa diberikan kepada industri-industri yang ke depan bisa punya nilai tambah dan bisa ekspor. Industri kecil menengah pun perlu karena berkaitan dengan konsumsi domestik,” kata Johnny saat dihubungi, Senin, 18 Januari 2021.
Data Kementerian Perindustrian memperlihatkan ekspor industri pengolahan selama Januari sampai Oktober 2020 tumbuh 0,18 persen menjadi US$ 106,14 miliar.
Sebaliknya, impor terkoreksi 17,59 persen menjadi US$ 94,38 miliar sehingga surplus mencapai US$ 11,76 miliar.
Melihat kasus Covid-19 di Tanah Air yang masih menunjukkan kenaikan dalam beberapa bulan terakhir, Johnny pun mengatakan dukungan pemerintah setidaknya masih diperlukan.