Berdasarkan data BPJT, kecepatan rata-rata kendaraan di jalan tol dalam kota telah naik 72,5 persen secara tahunan menjadi 69 Kilometer per jam. Sementara itu, kecepatan di jalan tol luar kota naik 17,14 persen menjadi 82 kilometer per jam.
Pada 2021, BPJT menargetkan agar kecepatan rata-rata kendaraan di jalan tol dalam kota naik 8,69 persen menjadi 75 kilometer per jam. Di samping itu, kecepatan kendaraan di jalan tol luar kota tumbuh 9,75 persen menjadi 90 kilometer per jam.
Pada saat yang sama, BPJT menargetkan volume kecelakaan di jalan tol sepanjang 2021 turun 29,76 persen secara tahunan menjadi 1,77 kejadian per kilometer. Sementara itu, jumlah fatalitas di jalan tol berkurang hingga 20 persen menjadi 0,08 persen setiap 110 juta kendaraan per kilometer.
Sementara itu, PT Jasa Marga (Persero) menyatakan proses perbaikan di jalan tol ruas Jakarta-Cikampek kerap terganggu. Beberapa sebab gangguan itu adalah tingginya curah hujan, kepadatan volume kendaraan, dan truk over dimention and over load (ODOL).
Regional Division Head JasaMarga Transjawa Tollroad (JTT) Reza Febriano mengatakan pihaknya diberikan waktu sekitar 2x24 jam untuk memperbaiki jalan sesuai dengan standard operating procdure (SOP). Sayangnya, perbaikan tersebut sering percuma karena beberapa hal.
"Sering kali perbaikan-perbaikan (jalan) tidak terlihat, padahal setelah diperbaiki karena sering hujan, volume kendaraan yang padat, truk ODOL, dan banyak proyek di sepanjang koridor (jalan tol ruas) Jakarta-Cikampek," kata Reza.
Staf Ahli Menteri V Kementerian PUPR Endra Atmawidjaja sebelumnya mengatakan kenaikan tarif tol JORR dilakukan untuk mendukung kinerja operator dan pengembalian investasi pengelola jalan bebas hambatan. “Ini tidak serta-merta dinaikkan karena PUPR memeriksa (mengevaluasi) secara ketat,” ujarnya.
BISNIS
Baca: Terpopuler Bisnis: Sandiaga Tunjuk Dino Patti Djalal hingga Tarif Tol JORR Naik