TEMPO.CO, Jakarta - Tim SAR gabungan mengatur durasi waktu para penyelam pada pencarian korban dan bangkai pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di area perairan Kepulauan Seribu pada hari kelima, Rabu, 13 Januari 2021. Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman mengatakan tim memerhatikan kesehatan para penyelam.
"Kami akan atur ritme supaya yang kemarin menyelam beberapa lama, kami akan gilir dengan melihat kondisi yang bersangkutan," ujar Rasman di Posko JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu, 13 Januari.
Adapun operasi pencarian SJ-182 pada hari ini akan berfokus pada evakuasi korban dan kotak hitam atau black box cockpit voice recorder (CVR). Operasi melibatkan 3.300 personel di titik jatuhnya pesawat, yakni di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Rasman berharap kondisi cuaca mendukung proses evakuasi, meski BMKG memperkirakan kondisi di sekitar lokasi pencarian akan diliputi awan pada siang hari dan hujan pada malam hari. "Mudah-mudahan hasilnya lebih baik," katanya.
Pada pencarian hari sebelumnya, yakni Selasa, 12 Januari, petugas berhasil mengevakuasi 139 kantong jenazah, 26 kantong kecil berisi potongan bangkai pesawat berukuran kecil, dan 26 potongan pesawat besar.
Operasi pencarian dimulai pukul 08.00 WIB. Tim gabungan menerjunkan 54 kapal termasuk perahu karet dan jetski dan 13 unit pesawat. Petugas pun menyiapkan ambulans dengan jumlah yang lebih banyak, yakni 30 unit.
BACA: Operasi Pencarian Korban Diperluas, Basarnas Duga Potongan Tubuh Terbawa Arus
FRANCISCA CHRISTY ROSANA