Pantro membenarkan informasi tersebut. Dia ditunjuk Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada 21 Oktober 2020 sebagai satu-satunya komisaris di IFG Life.
Menurutnya, IFG Life sudah mengantongi sejumlah nama komisaris dan direksi lainnya untuk diajukan ke OJK. Pengajuan itu berjalan beriringan dengan proses pengajuan izin operasional, sehingga saat beroperasi IFG Life akan memiliki jumlah direksi sesuai ketentuan minimal.
"Sudah ada calonnya [komisaris] yang sedang melalui proses persetujuan OJK, untuk saat ini direksi juga baru satu orang," ujar Pantro kepada Bisnis, Kamis 7 Januari 2021.
Pantro belum tercatat sebagai komisaris definitif di IFG Life. Dia masih menunggu persetujuan OJK terkait penunjukannya sebagai pejabat perusahaan yang sempat bernama Nusantara Life itu.
Selain Pantro, berdasarkan informasi yang diperoleh Bisnis, pemerintah pun menunjuk Andy Samuel sebagai Direksi IFG Life. Saat ini dia menjabat sebagai Komisaris PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugu Re), bagian dari grup Tugu, yang juga merupakan anggota grup PT Pertamina (Persero).
Hingga tulisan ini diterbitkan, Andy belum memberikan konfirmasi terkait informasi tersebut. Dia hanya membaca pesan WhatsApp dari Bisnis, terlihat dari tanda ceklis biru dalam pesannya.
Sebelumnya Andy pernah menjabat sebagai Direktur Teknik PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (Tugu Insurance). Dia pun pernah berkarir di PT AIG Insurance Indonesia dan PT Asuransi Tokio Marine Indonesia.
Penunjukkan Andy selaku sejalan dengan pernyataan Direktur Utama IFG Robertus Bilitea bahwa kursi eksekutif IFG Life akan diisi oleh orang-orang yang memiliki kemampuan dan pengalaman di bidang asuransi. Orang-orang itu dinilai dapat memaksimalkan tugas IFG Life untuk memperkuat penjualan proteksi.
"Ya, susunan pengurus [IFG Life] berasal dari industri asuransi," ujar Robertus kepada Bisnis.