Transaksi kali ini mengukir capaian imbal hasil (yield) terendah sepanjang sejarah untuk seluruh tenor yang diterbitkan. Untuk seri-seri dengan denominasi dolar AS, initial price guidance berada pada area 2,35 persen untuk tenor 10 tahun, area 3,55 persen untuk tenor 30 tahun dan area 3,85 persen untuk tenor 50 tahun.
Dengan profil kredit Indonesia yang sangat baik di mata investor, transaksi ini berhasil mendapatkan orderbook yang dalam dan berkualitas sehingga final price guidance dapat ditekan hingga 45 bps ke 1,9 persen untuk tenor 10 tahun, 3,1 persen untuk tenor 30 tahun dan 3,4 persen untuk tenor 50 tahun.
Pemerintah juga berhasil menekan harga SUN denominasi euro sebesar 40 bps dari initial price guidance di area MS+175bps ke final price guidance di MS+135bps. Transaksi ini mencatatkan tenor terpanjang untuk Euro Bonds yang pernah diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia.
Keseluruhan transaksi mendapatkan harga yang kompetitif, dengan final pricing yang berada pada level yang paling ketat untuk semua seri dan mencapai negative new issue premium yang signifikan. Kondisi ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap credit story Indonesia dan optimisme atas pemulihan ekonomi nasional.
Keempat seri SUN yang diterbitkan pada transaksi ini diperkirakan akan memperoleh peringkat Baa2 dari Moody’s, BBB dari Standard & Poor’s, dan BBB dari Fitch serta dicatatkan pada Singapore Stock Exchange dan Frankfurt Stock Exchange.
Sementara itu, bertindak sebagai Joint Bookrunners adalah Citigroup, DBS Bank Ltd., Deutsche Bank, Mandiri Securities and Standard Chartered Bank. Sedangkan co-Managers adalah PT BRI Danareksa Sekuritas and PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
Baca: Indika Energy Rampungkan Penerbitan Obligasi Global Rp 6,6 Triliun