“Meskipun beberapa sudah selesai uju klinis tahap tiga untuk vaksin dari luar negeri, kita tetap harus mengembangkan vaksin dalam negeri dengan berbagai platform, karena belum ada yang bisa memastikan apakah vaksin tersebut memenuhi khasiat yang diharapkan dan memiliki efek keamanan dalam jangka panjang,” urainya.
Untuk riset, LIPI masih terus mengembangkan teknologi uji virus yang tidak memakai mesin PCR, melainkan RT Lamp. "Ini sangat penting menurutnya, karena kita masih harus melakukan uji virus Sarscov-2 ini dalam jangka panjang, termasuk juga untuk virus lainnya."
“Di daerah tertentu mungkin tidak memiliki alat yang memadai, khususnya RT PCR. Perkembangan terkini, pada triwulan ke dua diharapkan RT Lamp sudah bisa uji validasi,” terangnya.
LIPI juga melakukan penciptaan ekonomi baru di tengah-tengan adaptasi kebiasaan baru, misalnya pengembangan eduwisata berbasis pada alam. LIPI mengelola seluruh kebun raya di Indonesia, baik yang dikelola langsung LIPI maupun oleh pemda bersama LIPI. Ini diharapkan mendorong memulihkan ekonomi secara lebih cepat.