TEMPO.CO, Jakarta - Sepanjang 2020, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berfokus pada penelitan tentang kekayaan alam dan kesehatan. Adapun pada 2021, riset akan difokuskan pada Covid-19, dan penciptaan ekonomi baru, termasuk fasilitas startup.
Kepala LIPI Laksana Tri handoko mengatakan instansi akan bekerja sama dengan sejumlah kementerian, serta akan bekerja keras bersama mitra swasta. “Dampak ekonomi dari pandemi ini luar biasa, banyak yang kehilangan pekerjaan, namun di balik itu timbul pula peluang-peluang baru yang bisa dieksplorasi,” katanya, seperti dilansir Bisnis.com, Sabtu 2 Januari 2021.
Baca Juga:
Handoko mengatakan, banyak temuan baru ekonomi kreatif yang keluar dari riset dan proses riset itu sendiri, yang tadinya tidak relevan menjadi relevan saat ini. “Kami mengundang mahasiswa untuk mencoba mengembangkan produk baru, sehingga banyak muncul entrepeneur muda baru.”
Sepanjang 2020, riset LIPI turut berkontribusi pada penanganan pandemi Covid-19, yaitu dengan menciptakan ventilator, alat desinfektan yang tidak memakai bahan kimia, imunobulator, dan perolehan teknologi pangan lokal.
Saat ini LIPI menjadi salah satu lembaga yang turut mengembangkan vaksin bersama Tim Vaksin Merah Putih. Masing-masing lembaga mengembangkan vaksin dengan platform yang berbeda. Kalau pun sama, target proteinnya berbeda. Misalnya, vaksin yang dikembangkan LIPI berbasis protein rekombinan, bukan virus yang dilemahkan.