Polana menuturkan terdapat sejumlah titik yang berpotensi menjadi titik park and ride atau kantong-kantong parkir agar pengguna kendaraan pribadi bisa menyimpan kendaraannya dan beralih ke angkutan umum.
"Summarecon bisa menjadi awal park and ride, sudah ada 2 ha mau dihibahkan, ini perlu koordinasi dengan Bina Marga karena perlu membuat fly over. Ada beberapa potensi park and ride di sepanjang puncak, butuh pemilik lahan dan pemda supaya kalau ada lahan bisa dikerjasamakan dengan kami untuk jadi area pengendapan angkutan pribadi beralih ke angkutan umum," urainya.
Adapun, dengan asumsi tingkat keterisian mobil pribadi di jalur puncak sebanyak 3 orang, perlu rata-rata 72 keberangkatan bus berkapasitas 25 orang per jam penerapan ganjil genap sebagai bentuk kompensasi. Kebijakan ganjil genap rencananya dilaksanakan berbarengan dengan bus subsidi buy the service pada 2021.
Anggaran yang sudah disediakan untuk kebijakan subsidi beli layanan bus sebesar Rp75 miliar. "Ketersediaan anggaran sudah siap di 2021, kami minta kesepakatan dengan pemerintah daerah agar kebijakan ini bisa dilaksanakan bersama, Pemda membantu menyediakan perizinan dan fasilitas. Jaringan dan pelayanan sudah kami siapkan dari kajian-kajian," paparnya.
Baca: BPTJ Kemenhub Gelar Rapid Test Antigen di Baranangsiang Saat Libur Nataru