TEMPO.CO, Jakarta - CEO Paytren dan Treinet, Hari Prabowo, meninggal pada Sabtu, 26 Desember 2020. Dia meninggal setelah mengidap Covid-19 dan penyakit pengerasan hati.
"Innalillahi wainnailaihi rajiun, mohon doa dari semua keluarga besar Paytren, mohon doa untuk Pak Hari. Dia berjuang melawan Covid-19, terjadi pengerasan, komorbid, pengerasan hati fungsi liver. Takdir Allah beliau tadi siang menghadap kepada Allah SWT," ujar pendiri Paytren, Yusuf Mansur, dalam siaran langsung di akun instagramnya @yusufmansurnew, Sabtu siang, 26 Desember 2020.
Yusuf Mansur mengatakan selama hidupnya pria kelahiran Cimahi, 53 tahun silam itu adalah orang yang sangar berdedikasi untuk Paytren. Hari, tutur dia, sudah bersama-sama dengannya dan Darul Quran mengembangkan Paytren sejak 2013 silam.
"Saya dan teman-teman bersaksi bahwa Pak Hari orang yang sangat baik, tulus, ikhlas dalam berjuang dan benar-benar punya niatan Paytren menjadi berkah untuk Darul Quran, untuk Pesantren, untuk umat, untuk ekonomi orang banyak, bangsa dan negara," kata Yusuf.
Dilansir dari berbagai sumber, semasa hidupnya, Hari pernah memperoleh gelar sarjana muda di bidang teknologi informasi dari Sekolah Tinggi Informatika dan Ilmu Komputer, Bandung, pada 1989. Selain itu, ia juga mengantongi gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Langlangbuana, Bandung.
Yusuf pun mengajak semua orang, khususnya rekan-rekannya di Paytren, untuk mendoakan Hari. "Pak Hari yang saya kenal dedikasinya luar biasa. Menghabiskan harinya untuk Paytren dari 2013, membersamai saya dan Darul Quran, membersamai kita semua, hari ini telah dipanggil oleh Allah SWT, doain doain Pak Hari, kita sebagai keluarga besarnya."
Baca: PayTren Berinvestasi di Tempo.co, Yusuf Mansur: Bismillah...