TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyambangi Uni Emirat Arab dan Arab Saudi pada 7-8 Desember 2020. Kunjungan itu didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
“Tugas kunjungan ke negara sahabat Timur Tengah ini dilakukan untuk mempererat hubungan strategis dan persahabatan di bidang investasi dan ekonomi terutama pada saat pasca-Covid-19,” ujar Luhut dalam keterangannya, Selasa petang, 9 Desember 2020.
Dalam pertemuan antar-negara, Luhut dan Erick menawarkan kerja sama investasi, khususnya partisipasi UEA serta Arab Saudi melalui Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia. SWF Indonesia direncanakan beroperasi pada 2021.
Di samping itu, kedua menteri juga menawarkan kerja sama di proyek-proyek perusahaan pelat merah, khususnya Bank Syariah BUMN. Indonesia pun membuka peluang UEA dan Arab Saudi menanamkan modal di provinsi-provinsi dengan destinasi halal, seperti Aceh dan Provinsi Nusa Tenggara Barat, khususnya Mandalika.
Dalam pertemuan bilateral, Luhut dan Erick bertemu dengan Putera Mahkota Abu Dhabi YM Mohamed Bin Zayed Al Nahyan serta Menteri Investasi dan Menteri Keuangan Arab Saudi. Luhut melihat perlunya kerja sama bilateral yang lebih erat antar-negara untuk bisa memulihkan perekonomian pasca-pandemi.
“Kedatangan vaksin telah memberikan berita baik dibidang perekonomian. Namun tanpa kerja sama yang nyata dalam investasi dan ekonomi, pemulihan ekonomi Indonesia tidak akan optimal,” katanya.
Adapun Erick Thohir memaparkan transformasi BUMN yang saat ini sedang berjalan. Dalam paparan itu, ia menerangkan jumlah klaster perusahaan yang berkurang, yakni dari 27 menjadi 12 klaster.
Langkah ini merupakan upaya pemerintah mengefektifkan perusahaan pelat merah. “Kemajuan dari reformasi sangat diapresiasi oleh Pemerintah UEA dan Arab,” ucap Erick Thohir.
Baca: Erick Thohir Resmi Tunjuk 2 Direktur Anyar di Angkasa Pura I