TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memprioritaskan distribusi vaksin Covid-19 tahap awal di Pulau Jawa dan Bali. Juru Bicara Program Vaksinasi Siti Nadia Tarmizi menyatakan wilayah itu dipilih lantaran memiliki tingkat penyebaran virus yang tinggi. "Dari 10 provinsi yang memiliki kasus Covid-19 tertinggi, sebagian besar berada di Jawa dan Bali," ujarnya, Rabu 9 Desember 2020.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 9 Desember 2020, kasus aktif di tujuh provinsi di Jawa dan Bali mencapai 50.892 kasus dengan total kumulatif 376.112 kasus. Provinsi Jawa Tengah berada di urutan teratas dengan total 17.418 kasus, diikuti DKI Jakarta 11.744 kasus dan Jawa Barat 10.146 kasus.
Siti Nadia menuturkan tingginya kasus aktif tersebut dipicu kepadatan penduduk sehingga risiko penularan pun meningkat. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan itu mencatat sebanyak 60 persen penduduk Indonesia tinggal di Jawa dan Bali.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pemberian vaksin di zona merah akan membantu mengurangi risiko penularan. Di tengah pandemi, vaksin diberikan tak hanya untuk melindungi individu melainkan sebuah populasi.
Untuk itu sangat penting bagi masyarakat untuk mengurangi mobilitasnya sembari tetap disiplin menegakkan protokol kesehatan, baik sebelum maupun setelah program vaksinasi berjalan. "Jika tidak bisa disiplin, jumlah kasus pasti naik lagi," katanya. Pasalnya vaksinasi tak menjamin pandemi berakhir.