TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir mengatakan 1,2 juta vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang sudah tiba di Indonesia akan dialokasikan untuk vaksin bantuan pemerintah. Sedangkan yang akan datang kemudian, sebagian ditujukan untuk vaksin mandiri.
"Vaksinasi akan dilakukan sesudah mendapatkan izin BPOM dan MUI dan rencananya akan tiba di bulan Januari tahun depan," ujar Erick dalam konferensi video, Senin, 7 Desember 2020.
Nantinya, vaksinasi akan dilakukan dengan dua jenis, yaitu vaksinasi yang dibayari pemerintah dan vaksinasi mandiri. Vaksinasi bantuan pemerintah akan dilakukan Kementerian Kesehatan, sementara vaksinasi mandiri diatur Kementerian BUMN.
Adapun vaksin mandiri ditargetkan untuk masyarakat mampu. Untuk itu, pemerintah akan bekerja sama dengan Kadin dan asosiasi pengusaha lainnya. “Solusi dari pandemi ini adalah gotong royong. Gotong royong menjaga protokol kesehatan, gotong royong membantu yang terdampak. Begitu juga dengan vaksinasi, saya ajak masyarakat mampu turut bergotong royong dan kita sudah berkomunikasi dengan Kadin dan banyak asosiasi lainnya,” ujar Erick.
Dalam lain kesempatan, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia alias Kadin, Rosan Perkasa Roeslani mengatakan sudah berkoordinasi beberapa kali dengan Erick Thohir terkait banyaknya pengusaha yang bersedia memberikan vaksinasi kepada para pegawainya.
"Hal ini karena kami concern dengan kesehatan karyawan kami selain juga tetap menjaga produktivitas kerjanya, belum lagu para pengusaha memiliki program CSR untuk membantu masyarakat sekitarnya," ujar dia.