Susi juga timpali Hotman Paris
Susi tak hanya menanggapi Hashim. Ia pun melempar pertanyaan kepada pengacara Hotman Paris soal izin ekspor perusahaan Hashim. Hotman sebelumnya menyebut kliennya belum mengantongi izin tersebut.
"(Perusahaan) Yang mane bang????" tulis Susi masih lewat akun Twitternya. Pertanyaan itu mengomentari artikel Tempo berjudul "Hotman Paris: Perusahaan Hashim Belum Kantongi Izin Ekspor Benih Lobster".
Hotman, dalam konferensi pers, mengatakan perusahaan PT Bima Sakti Mutiara yang dikelola oleh Hashim dan anaknya, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, belum memiliki izin ekspor benih lobster.
"Dalam kenyataannya sampai hari ini PT Bima Sakti Mutiara sampai hari ini belum mempunyai atau masih menunggu kelengkapan izin ekspor," ujar Hotman, Jumat, 4 Desember 2020.
Ia berujar izin ekspor itu masih menunggu empat sertifikat yang perlu dipenuhi. Keempatnya adalah surat keterangan telah melakukan pembudidayaan lobster bagi eksportir yang belum dapat, sertifikat instalasi karantina ikan, sertifikat cara pembibitan yang baik, serta surat penetapan waktu pengeluaran.
Karena itu, hingga kini, Hotman mengatakan perusahaan kliennya tidak pernah melakukan ekspor. Perusahaan tersrbut, dia mengklaim, juga tidak melakukan praktik menyogok untuk mendapatkan izin-izin.
"Justru di situlah yang sangat disesalkan oleh Ibu Sarah ini. Apa lagi bapaknya. Dia sebagai keponakannya Prabowo (Menteri Pertahanan Prabowo Subianto) justru mendapat diskriminasi karena orang lain sudah dapat izin ekspor, dia belum dapat," kata Hotman.
Perusahaan Hashim termasuk satu dari daftar 65 perusahaan eksportir lobster yang datanya masuk ke Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pada 17 November melalui surat bernomor B.22059/DJPT/TU.330.D1/XI/2020, KKP mengundang 65 perusahaan, tak terkecuali Bima Sakti Mutiara, untuk sosialisasi kebijakan Peraturan Menteri Nomor 12 Tahun 2020 yang mengatur ekspor benur.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | CAESAR AKBAR
Baca juga: Paddling di Laut, Susi Pudjiastuti Lempar Sindiran: Apa Urusannya yang Keliru?