TEMPO.CO, Jakarta - Peluang merger antara PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) dan Grab Holdings Inc. dinilai cukup besar jika dilihat dari potensi keuntungan para investor dari masing-masing perusahaan.
Menurut pengamat ekonomi digital sekaligus angel investor, Alexander Rusli, hilangnya persaingan antara kedua perusahaan akibat terjadinya merger berpotensi mempercepat perolehan keuntungan bisnis perusahaan.
"Peluang merger cukup besar. Pasalnya, pemegang saham akan gembira dengan langkah merger tersebut karena keuntungan bisnis akan makin cepat diraup," ujar Alexander kepada Bisnis.com, Kamis 3 Desember 2020.
Sebaliknya, kata Alexander, jika persaingan antara Gojek dan Grab terus berlangsung, kemungkinan para investor yang menanamkan modalnya di kedua perusahaan meraup untung lebih lama akibat aksi bakar uang.
Dengan berakhirnya kompetisi, aksi bakar uang pun dinilai akan berakhir sehingga para investor bisa meraup keuntungan. Dengan kata lain, Alexander mengatakan semua pendapatan perusahaan akan menjadi profit.