"Penemuan ini menunjukkan bahwa kita memiliki vaksin yang efektif yang akan menyelamatkan banyak nyawa. Yang menarik, kami menemukan bahwa salah satu dari rejimen pemberian dosis kami mungkin sekitar 90 persen efektif dan jika aturan pemberian dosis ini digunakan, lebih banyak orang dapat divaksinasi dengan suplai vaksin yang direncanakan," ujar Kepala Penyelidik Uji Coba Vaksin Oxford, Andrew Pollard.
Chief Executive Officer AstraZeneca Pascal Soriot mengatakan kemanjuran dan keamanan vaksin yang dikembangkan perseroan memastikan bahwa vaksin itu akan sangat efektif melawan Covid-19 dan akan berdampak langsung pada kondisi darurat kesehatan masyarakat ini. Ia menjamin vaksin tersebut nantinya akan terjangkau dan tersedia secara global dengan rantai pasok sederhana dan komitmen nirlaba dari perseroan.
Analisis efektivitas vaksin ini mencakup data uji dari uji coba kandidat vaksin, COV002 Tahap II dan III, di Inggris, serta uji coba COV003 Tahap III di Brasil. Lebih dari 23.000 peserta sedang dinilai dengan mengikuti dua dosis rejimen setengah dosis atau rejimen dua dosis penuh AZD1222 atau pembanding. Uji coba global mengevaluasi peserta berusia 18 tahun atau lebih dari berbagai kelompok ras dan geografis yang sehat atau memiliki kondisi medis dasar yang stabil.
Uji klinis juga sedang dilakukan di AS, Jepang, Rusia, Afrika Selatan, Kenya, dan Amerika Latin dengan uji coba terencana di negara Eropa dan Asia lainnya. Secara total, Perseroan mengharapkan untuk mendaftarkan hingga 60 ribu peserta secara global.
Perseroan menyatakan telah membuat kemajuan pesat dalam manufaktur dengan kapasitas hingga 3 miliar dosis vaksin pada tahun 2021 secara bergilir, menunggu persetujuan regulasi. Vaksin ini juga diklaim dapat disimpan, diangkut dan ditangani pada kondisi lemari es biasa, yaitu di kisaran 2-8 derajat Celsius, setidaknya selama enam bulan dan diberikan dalam pengaturan perawatan kesehatan yang ada.
CAESAR AKBAR
Baca juga: Vaksin Covid-19 AstraZeneca Beri Harapan Perlindungan Lansia