Situasi ini, menurut dia, membuka peluang yang menjanjikan bagi sektor pangan. "Kebutuhan sangat besar, pasar sangat besar, dan akan terus tumbuh," tutur Jokowi.
Namun demikian, pengembangan sektor pangan membutuhkan cara baru yang inovatif, meningkatkan efisiensi proses produksi, serta meningkatkan pangan berkualitas dengan harga terjangkau yang memperbaiki daya dukung lingkungan dan menyejahterakan petani.
"Kita harus melompat dengan cara baru dengan skala produksi besar dengan peran sentral korporasi petani dengan mengedepankan nilai tambah pada tahap on farm maupun off farm dan berbasis teknologi modern yang lebih efisien dan produktif dan memberikan kesejahteraan lebih baik kepada petani dan sektor pendukungnya," ujar Jokowi.
Karena itu, Jokowi mendukung inisiatif kolaboratif yang melibatkan petani, koperasi, perbankan, serta para off taker. Ia meminta inisiatif kolaborasi seperti hortikultura di Garut dan industri minyak sawit di berbagai daerah perlu terus diperbarui, sehingga produktivitas dan nilainya meningkat. "Ini perlu direplikasi dan di-copy ke daerah lain."
Baca: Selain Zuhairi Misrawi, Berikut Daftar Pendukung Jokowi di Komisaris BUMN