TEMPO.CO, Jakarta - Ekspor sepanjang Oktober 2020 tercatat sebesar US$ 14,39 miliar. Angka ini lebih tinggi dari September 2020 yang sebesar US$ 13,96 miliar.
"Naik 3,09 persen (month-to-month)," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto dalam konferensi pers virtual pada Senin, 16 November 2020.
Meski demikian, angka US$ 14,39 miliar ini masih lebih rendah dari tahun lalu. Nilai ekspor ini tumbuh minus 3,29 persen (year-on-year/yoy) dari posisi Oktober 2019 yang sebesar US$ 14,88 miliar.
Meski demikian, ekspor Oktober 2020 ini telah menunjukkan tren kenaikan sejak beberapa bulan terakhir. Sebelumnya, posisi ekspor mencapai titik terendah Beberapa bulan setelah kasus Covid-19 terkuak di Indonesia pada 2 Maret 2020.
Maret 2020, nilai ekspor Indonesia mencapai US# 14,07 miliar. Angka ini langsung merosot dua bulan setelah, April dan Mei, menjadi US$ 12,19 miliar dan US$ 10,53 miliar.
Selepas Mei, barulah terjadi tren kenaikan. Dimulai dari Juni 2020 dengan nilai ekspor US$ 12,01 miliar, lalu Juli dengan nilai US$ 13,73 miliar.
Pada Agustus 2020, sempat terjadi penurunan sedikit menjadi US$ 13,1 miliar. Tapi kembali naik ke angka US$ 14,01 miliar di September 2020. Hingga kemudian, tren ini berlanjut di Oktober 2020.
Baca: Rapat UMP DKI, BPS Ungkap Sektor yang Tak Terdampak Pandemi Covid-19
FAJAR PEBRIANTO