"Melalui berbagai kampanye dan sejumlah inisiatif lainnya, kami melihat tingginya antusiasme masyarakat dalam menciptakan peluang daring dan memenuhi kebutuhan tanpa harus keluar rumah," tutur Ekhel.
Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (IdEA) Bima Laga mengatakan sejumlah festival belanja online yang ditawarkan oleh marketplace membuat harga jual bisa lebih terjangkau. Program tersebut dinilai mampu mendorong kenaikan daya beli konsumen di tengah kondisi ekonomi yang turun akibat pandemi Covid-19.
"Daya beli memang menurun, tapi untuk barang-barang pokok, bahkan produk terkait hobi ternyata justru makin meningkat," tutur Bima.
Selain promo angka kembar, Bima mengatakan idEA sedang menggodok Hari Belanja Nasional (Harbolnas) 12.12 yang akan digelar pada 11 dan 12 Desember 2020. Khusus 11 Desember, promo akan diberlakukan hanya untuk produk lokal untuk mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI). Sementara pada 12 Desember itu untuk produk umum.
Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi mengatakan semula festival belanja online itu dikenal pada setiap 12 Desember atau 12.12. Namun, kata dia, ada semacam upaya e-commerce untuk terus mengingatkan platform marketplace sehingga digelar pesta diskon promosi sepanjang tahun. Menurut Heru, program promo tanggal cantik jadi kebutuhan sosialisasi dan promosi.
"Tapi dengan pandemi sebenarnya tren kenaikan terjadi karena semua dilakukan dari rumah termasuk berbelanja dan berjualan," ujar Heru. Menurut dia, pelemahan daya beli masih membayangi sehingga pertumbuhannya diperkirakan tak bombastis. Heru berujar, secara trafik tren belanja online meningkat, tapi secara volume masih perlu dilihat dalam dua bulan ke depan karena produk mewah sudah terkoreksi sejak pandemi.
Baca: Sri Mulyani Jelaskan Upaya Mengejar Ekonomi Digital USD 133 Miliar di 2025
LARISSA HUDA