"Selain itu, pemerintah juga menggunakan uang ini untuk membangun jaringan internet pada 12.377 lokasi layanan publik. Sehingga, mereka bisa connected," kata Sri Mulyani. Adapun anggaran pemulihan ekonomi nasional yang sebesar Rp 695 triliun juga digunakan untuk membangun basis ekonomi digital.
Peneliti Institute For Development of Economics and Finance Bhima Yudhistira Adinegara pandemi membuat pertumbuhan e-commerce di Indonesia meningkat hingga 31 persen berdasarkan data Wearesocial. Namun, kata dia, daya beli kelompok masyarakat menengah ke bawah masih rendah sehingga kemampuan membeli barang secara online meskipun ada diskon tidak setinggi tahun lalu.
"Masalah lain adalah keterlibatan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) masih terbatas, karena baru 13 UMKM yang bergabung ke platform digital," ujar Bhima.
Menurut dia, perlu ada dorongan agar UMKM masuk dalam e-commerce dengan memberikan pendampingan dan insentif.
Adapun pendampingan bisa diberikan untuk meningkatkan kualitas produk, digital marketing, hingga membaca produk yang sedang tren di masyarakat. "Cara terakhir secara paralel adalah pembatasan produk impor di platform ecommerce," kata dia.
Baca: Sri Mulyani Jelaskan Upaya Mengejar Ekonomi Digital USD 133 Miliar di 2025
FAJAR PEBRIANTO | LARISSA HUDA