TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (IdEA) Bima Laga mengatakan imbauan pembatasan aktivitas tatap muka sangat mempengaruhi peningkatan transaksi belanja online. Meski daya beli menurun akibat pandemi Covid-19, Bima mengatakan transaksi barang-barang pokok, bahkan produk terkait hobi ternyata justru makin meningkat.
Sebelumnya, IdEA mencatat kenaikan penjualan pada platform e-commerce sebesar 25 persen selama pandemi. "Kinerja pada dasarnya membaik. Memang butuh effort lebih besar untuk menjaga kinerja tetap baik dalam kondisi ekonomi seperti sekarang," tutur Bima kepada Tempo, Rabu 11 November 2020.
External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya mencatat pada triwulan III, penjualan kategori makanan dan minuman meningkat hampir tiga kali lipat selama pandemi. Masyarakat yang lebih banyak beraktivitas di rumah juga mendorong peningkatan pada kategori rumah tangga yang mencapai lebih dari dua kali lipat dan kategori kesehatan naik hampir 2,5 kali lipat dibandingkan dengan periode sebelum pandemi.
"Kami akan terus fokus membantu para pegiat usaha lokal mengadopsi platform digital demi mempertahankan bisnis dan berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi," ujar Ekhel.
Vice President of Marketing Bukalapak Erick Wicaksono mengatakan pandemi Covid-19 merupakan sebuah tantangan dan harus direspon dengan cepat dan juga tepat. Untuk strategi bisnis, Erick mengatakan Bukalapak masih menjalankan strategi sama yang diterjemahkan dalam produk-produknya, baik melalui marketplace, fasilitas online to offline, ataupun lini bisnis e-procurement.
Baca Juga: