Hal tersebut disampaikan Nurhaida dalam diskusi virtual dan peluncuran Indonesia Fintech Society (IFSoc) bertajuk Peranan Fintech dalam Pemulihan Ekonomi Nasional.
Ketua IFSoc Mirza Adityaswara sebelumnya menjelaskan bahwa pihaknya hadir untuk membantu regulator, asosiasi, dan pemerintah dalam penelitian dan pemikiran terkait masa depan fintech. Ia berharap, dengan begitu, literasi masyarakat akan tumbuh dengan cepat apabila segala sesuatu mengenai fintech diramaikan dengan analisis dan perhatian mendalam dari para intelektual di bidangnya, lewat IFSoc sebagai jembatan.
Mirza mencontohkan, selama ini bila otoritas moneter menurunkan atau menaikkan suku bunga, banyak pihak yang menganalisis. Begitu juga bila pemerintah menaikkan atau menurunkan defisit fiskal.
"Tapi kalau kebijakan terkait digital ekonomi, dunia analisis sunyi-senyap. Kenapa? Karena memang pengetahuan masyarakat dan akademi terkait ini, belum sebaik pemahaman terkait moneter dan pasar keuangan dan APBN. Kami hadir memberikan ruang bagi berkembangnya pemikiran," ucap Mirza.
BISNIS
Baca: Tabungan Nasabah Raib, OJK Minta Maybank Indonesia Perbaiki Pengawasan Internal