Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu berujar pemulihan ekonomi 2021 tidak bisa sepenuhnya hanya bergantung pada belanja pemerintah. Menurut Febrio, investasi diharapkan tetap menjadi kunci pendorong pertumbuhan. Untuk itu, kata dia, perlu ada reformasi bagaimana memastikan investasi positif di 2021.
"Peluang investasi harus diperbaiki dan ease of doing business ditingkatkan, salah satunya melalui omnibus law cipta kerja, reformasi anggaran, dan kehadiran lembaga pengelola investasi," kata dia. Namun, Febrio menambahkan kondisi tersebut juga tergantung pada pola ekonomi global, terutama negara maju dan mitra dagang, seperti Cina, Amerika Serikat, dan Jepang.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad berujar stimulus PEN yang dikeluarkan pemerintah saat ini, terutama untuk pelaku UMKM, saat ini masih lebih besar digunakan untuk menutup kerugian akibat Covid-19 ketimbang untuk ekspansi atau pun investasi.
Stimulus PEN saat ini bersifat menahan agar laju penurunan ekonomi tidak terlampau dalam. Sementara itu, Tauhid mengatakan belanja pemerintah tetap diperlukan untuk mendorong investasi.
"Pada 2021, (pertumbuhan ekonomi) trennya akan membaik. Namun, dominasinya bukan dari PEN, melainkan dari APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara) karena penggunaannya beda," ujar Tauhid.
Baca: Peringkat Kemudahan Berusaha RI Turun, BKPM: Negara Lain Cepat Lakukan Perbaikan
GHOIDA RAHMAH | LARISSA