Staf Khusus Kemenerian Keuangan Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal dan Makroekonomi, Masyita Crystallin, berujar pemulihan investasi masih menantang.
Menurut dia, misalnya saja dari sisi stimulus melalui perbankan untuk menyalurkan kredit ke dunia usaha, ternyata tidak serta merta diterjemahkan menjadi pertumbuhan kredit yang tinggi. Masyita mengatakan dunia usaha masih sangat sensitif pada retriksi mobilitas, terutama sektor-sektor yang sangat terpengaruh dengan terbatasnya interaksi.
"Saat ini sektor-sektor itu dalam posisi tidur atau hibernasi sehingga tidak butuh kredit untuk tumbuh. Kalaupun ada kredit yang dibutuhkan tahun ini bukan untuk ekspansi atau investasi, melainkan untuk survival kredit," ujar Masyita.
Masyita mengatakan dampak stimulus PEN sudah mulai dirasakan pada triwulan III tahun ini, misalnya saja indeks keyakinan konsumen yang terus membaik. Kegiatan ekonomi yang dibuka perlahan juga membuka peluang imvestasi untuk masuk.
"Kita berharap kebangkitan ini terus berlanjut. Tapi untuk bisa kembali ke periode sebelum covid dalam satu tahun pasti kurang, karena perlu mengaktifkan kembali aktivitas ekonomi," ujar Masyita.