Mitra menyatakan pemotongan tarif ini berlaku di 10 bandara yang dilayani Garuda. Kesepuluh bandara itu yakni Soekarno-Hatta, Hang Nadim, Kualanamu, I Gusti Ngurah Rai, Yogyakarta, dan Halim Perdanakusuma. Selain itu stimulus diterapkan di bandara Lombok Praya, Jenderal Ahmad Yani, Sam Ratulangi, dan Labuan Bajo.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin optimistis stimulus dari pemerintah ini mampu meningkatkan pergerakan penumpang dan pesawat. Dengan pembebasan tarif untuk keberangkatan dari lima bandara yang ia kelola, kenaikannya diprediksi hingga 20 persen pada November nanti.
"Pada Oktober diperkirakan penumpang di 5 bandara penerima stimulus diperkirakan sebanyak 1,45 juta orang. Setelah ada stimulus diperkirakan meningkat pada November menjadi 1,74 juta orang," ujarnya. Kelima bandara tersebut antara lain Soekarno-Hatta, Kualanamu, Halim Perdanakusuma, Silangit, dan Banyuwangi.
Untuk mengantisipasi kenaikan penumpang akibat libur panjang dan penurunan harga tiket, Angkasa Pura II menyiapkan protokol kesehatan yang ketat dengan fokus pada menjaga jarak, pemeriksaan kesehatan, mengurangi kontak fisik, dan kebersihan bandara.
“Kami juga mematuhi peraturan yang berlaku saat ini, di mana dinyatakan jumlah Penumpang Waktu Sibuk di bandara maksimal adalah 50 persen dari kapasitas," ujarnya.
Wakil Ketua sekaligus Kepala Bidang Organisasi dan Hubungan Antar Lembaga Asosiasi Travel Agent Indonesia, Anton Sumarli, menyatakan penjualan tiket pesawat menjelang libur panjang meningkat sangat tinggi.