“Secara kumulatif, penyerapan tenaga kerja dari penanaman modal tersebut hingga September 2020 mencapai 861.581 tenaga kerja atau naik 22,50 persen (yoy) dibanding tahun lalu,” ujar Airlangga.
Adapun kinerja Perdagangan Luar Negeri hingga September 2020 mencatat surplus. Hal ini terjadi seiring penurunan impor lebih dalam dibanding ekspor sehingga neraca perdagangan Januari sampai September 2020 surplus US$ 13,51 miliar.
Angka ini lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu defisit US$ 2,24 miliar dengan total defisit 2019 sebesar US$ 3,59 miliar.
Perkembangan inflasi di tengah pandemi dipengaruhi oleh kestabilan harga yang terjaga dan kondisi permintaan yang masih membutuhkan dorongan. Dukungan stimulus perlindungan sosial diberikan agar dapat mendorong naiknya permintaan melalui peningkatan daya beli masyarakat.
Di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global, kata dia, stabilitas sektor eksternal masih terjaga. Cadangan devisa tetap memadai untuk pembayaran utang luar negeri dan stabilisasi nilai tukar.