“Walaupun banyak melakukan restrukturisasi ini tetap harus dipantau, karena yang saat ini direstrukturisasi belum tentu memiliki kemampuan untuk melakukan pembayaran pinjaman nantinya.” Katanya. “Perlu dikategorikan mana yang berpotensi tetap jatuh, karena nominal kredit korporasi yang besar sekalinya gagal bayar NPL nya akan melonjak tinggi.”
Berikutnya, perseroan juga dinilai perlu untuk melakukan pemantauan perkembangan pasar secara berkala, khususnya yang berbasis big data. Hal ini dikarenakan digitalisasi yang begitu cepat, sehingga kemampuan untuk membaca kebutuhan pasar yang relevan harus menjadi prioritas.
“Kalau tidak begitu bisa dipastikan bank akan tertinggal, itu yang menjadi tantangan karena pola perubahan gaya hidup, konsumsi, dan bisnis yang begitu dinamis ke depan,” ujar Aviliani.
Baca: Susunan Direksi Bank Mandiri di Bawah Bos Baru, Darmawan Junaidi