Darmawan menyelesaikan pendidikan di Bidang Hukum Perdata, Universitas Sriwijaya pada 1990. Kemudian dia mengasah ilmu melalui sejumlah executive training seperti Developing Strategy for Value Creation dari London School of Business.
Selain itu, leadership dan solid team development skills juga diperoleh melalui The University of Chicago Booth School of Business hingga Northwestern University, Chicago.
Dengan terpilihnya Darmawan, artinya ada dua kandidat lain yang tergeser setelah disebut-sebut bakal mengisi kursi orang nomor satu bank berkode saham BMRI itu. Mereka adalah Hery Gunadi yang saat ini menjabat Wadirut Bank Mandiri dan Ahmad Siddik Badruddin, Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri.
Sebelumnya pimpinan Bank Mandiri sempat lowong setelah RUPSLB BNI pada awal September 2020 lalu memutuskan mengangkat Royke Tumilaar sebagai Direktur Utama.
Royke yang sebelumnya merupakan Direktur Utama Bank Mandiri ditunjuk dalam rapat--yang mengagendakan perubahan susunan pengurus perseroan--untuk menggantikan posisi Herry Sidharta sebagai Dirut Bank BNI.
RUPSLB BNI itu sebagai tindak lanjut setelah Anggoro Eko Cahyo yang ditetapkan sebagai Wakil Direktur Utama BNI dalam RUPS Tahunan pada 20 Februari 2020, tidak lolos dalam uji kelayakan dan kepatutan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain Royke, ada beberapa direksi dan eksekutif Bank Mandiri yang juga diboyong yakni Silvano Rumantir, Novita Widya Anggraini, serta Muhammad Iqbal.
BISNIS
Baca: Merger Bank Syariah BUMN, Mandiri Miliki Saham Terbesar