Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan bahwa saat ini suku bunga global memang sedang luar biasa rendahnya dan Indonesia sudah bersiasat memanfaatkan kondisi tersebut. Juli 2020, Indonesia sudah menerbitkan Green Sukuk.
"Ini the lowest ever, suku bunganya paling rendah dalam lima tahun terakhir," kata Sri Mulyani. Hasilnya, Indonesia meraup US$ 3 miliar.
Masih di bulan yang sama, Indonesia juga menerbitkan Samurai Bond dengan denominasi yen Jepang. Indonesia meraup 100 miliar Yen. Tapi upaya melakukan diversifikasi di pasar obligasi ini belum selesai.
Selanjutnya, Indonesia juga menyiapkan lagi surat utang dengan denominasi Euro. Sebab, kata Sri Mulyani, suku bunga di Eropa sudah berada di zona 0 persen atau negatif. "Oleh karena itu, kami bisa sangat kompetitif," kata Sri Mulyani.
Di saat yang bersamaan, Indonesia juga melakukan re-financing atas utang di masa lalu yang memiliki suku bunga tinggi. "Kami membeli kembali untuk re-issue dengan suku bunga yang lebih rendah," kata dia.
Baca: Di Depan Bos IMF, Sri Mulyani Sebut Omnibus Law Bisa Gairahkan Iklim Investasi