"Kredit lemah karena tidak ada yang minta, bisnis lesu kredit buat apa? Tidak ada kebutuhan," ucap Jahja.
Sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan atau OJK menyebutkan nilai kredit yang belum ditarik atau undisbursed loan per Juli 2020 mencapai Rp 1.654 triliun. Jumlah ini meningkat 9,17 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo sebelumnya mengingatkan perbankan untuk tetap waspada dalam penyaluran kredit di tengah tantangan perlambatan ekonomi nasional. "Ada tantangan, penyaluran kredit yang masih minim," kata Dody dalam siaran virtual Kick Off West Java Economic Society, Rabu, 23 September 2020.
Hal itu, menurut Dody, disebabkan permintaan domestik yang belum kuat, karena kinerja korporasi yang tertekan dan konsumsi rumah tangga yang masih rendah. Selain itu juga masih ada kehati-hatian industri perbankan akibat pandemi masih berlanjut akibat Covid-19.
Dody menilai ekonomi yang terkontraksi cukup dalam di kuartal II masih berdampak pada lambatnya penyaluran kredit hingga beberapa bulan ke depan. Selain itu, resesi ekonomi Indonesia juga tidak bisa dihindarkan di tengah pandemi. Meski begitu ia tetap optimistis ekonomi masih akan dapat membaik di kuartal berikutnya.
BISNIS | HENDARTYO HANGGI
Baca: Bos BCA Sebut Ada Debitur yang Gagal Bayar dalam Program Restrukturisasi Kredit