Kendati begitu, dia belum membeberkan kapan hal itu bisa terealisasi, biaya yang dikenakan hingga besaran investasi yang akan dikucurkan Damri.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BPKH Anggito Abimanyu menuturkan bahwa untuk masuk dalam bisnis transportasi di Arab Saudi tidak akan mudah, karena harus berhadapan dengan 20 perusahaan yang mayoritas terhubung dengan keluarga kerajaan.
"Mereka royal family related jadi harus ada strategi yang tepat agar bisa memposisikan kita," kata dia dalam sambutannya di acara yang sama.
Dia mendukung langkah BUMN masuk ke pasar Arab Saudi. Anggito juga berharap Kementerian BUMN bisa menugaskan komisaris untuk aktif dalam mengawal kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi. Bahkan menurutnya, juga perlu mengajak Kementerian Luar Negeri
"Tidak bisa banyak kerja sama B to B, itu harus ada G to G. Karena bapak tau lah culture bisnis di Arab Saudi ingin melindungi warga negaranya," kata Anggito.
Baca juga: Curhat ke Wamen BUMN, Anggito: Malu, Capital Ouflow dari Haji Rp 15 T Per Tahun
HENDARTYO HANGGI