Dengan penduduk Indonesia mayoritas muslim, Erick mengatakan potensi perbankan syariah masih sangat besar. Dia menuturkan, dengan keberadaan bank syariah memberikan opsi bagi masyarakat atau dunia usaha yang lebih nyaman menggunakan sistem syariah.
"Kenapa saya menginginkan merger syariah? Supaya ada alternatif, supaya jangan sampai Indonesia yang penduduk muslim terbesar tidak punya fasilitas itu," katanya.
Berdasarkan data OJK, pangsa pasar dari keuangan syariah terhadap sistem keuangan di Indonesia per April 2020 mencapai 9,03 persen dengan total aset keuangan syariah Indonesia, tidak termasuk saham syariah, mencapai Rp 1.496,05 triliun.
Posisi ini mengalami peningkatan dari posisi 2019 yang sebesar 8 persen Per April 2020. Pemerintah Indonesia menargetkan market share keuangan syariah mampu mencapai 20 persen pada rentang waktu 2023-2024.
Dari sisi perbankan, aset bank syariah masih tergolong rendah yakni sebesar 6,07 persen per April 2020 yang berasal dari 20 unit usaha syariah, 14 bank umum syariah, dan 163 BPR Syariah. Per April 2020, total aset perbankan syariah mencapai Rp 534,86 triliun.
ANTARA | EKO WAHYUDI
Baca: Wapres: Merger Bank Syariah BUMN Perkuat Perbankan Nasional