TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bio Farma Honesti memastikan bahwa pihaknya telah mengurus izin untuk memproduksi Remdesivir, obat Covid-19. Menurut dia, Bio Farma akan menempuh dua cara untuk mengebut produksi Remdesivir, yaitu bekerja sama dengan India, atau mengimpor dan memproduksi sendiri di dalam negeri.
Dalam langkah kerja sama dengan India, Bio Farma akan melakukan uji klinis bersama sejumlah BUMN lain. Adapun untuk langkah kedua, di samping izin impor, Bio Farma juga sedang menjalankan riset untuk produksi dalam negeri. "Bio Farma telah melakukan uji klinis skala pilot untuk produksi Remdesivir dalam negeri," katanya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penyediaan Obat Covid-19 di Jakarta, Sabtu.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito mengatakan telah memproses izin uji klinis untuk Remdesivir. “Terkait bahan baku dari Tiongkok, kami sudah mencatat dan akan cari jalan yang terbaik dengan tetap menjaga aspek keamanan dan mutu,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Menko Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan meminta Bio Farma segera mengambil langkah cepat dan tepat agar bahan baku untuk produksi nasional dapat segera dilakukan. “Strateginya untuk kepentingan emergency dan kepentingan nasional. kita harus cepat dan jangan terlalu kaku karena ini untuk kemanusiaan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu 26 September 2020.
Menteri Kesehatan Terawan yang hadir dalam rakor virtual itu mendukung semua riset yang dilakukan untuk memproduksi Remdesivir dalam negeri. Terawan menyatakan bakal mendukung pengajuan dan pengadaan obat bersama dengan BUMN dan BPOM.
"Kami akan koordinasi supaya segala sesuatu tepat sasaran, tepat waktu dan kita tidak membuat kebijakan yang justru kita tidak bisa menyelamatkan (pasien Covid-19) seperti apa yang Bapak (Menko Luhut) sampaikan,” ujar Terawan.
Baca juga: Kejar Target Dosis Vaksin, Erick Thohir Terus Jajaki Kerja Sama
IMAM HAMDI