TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) sekaligus Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, pemerintah melalui perusahaan plat merah mendapatkan komitmen memperoleh 30 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac dan Group42 (G42) pada akhir tahun ini.
Kendati demikian, kata Erick, pemerintah terus melakukan penjajakan ke lembaga dan perusahaan lain, karena jumlah vaksin yang dibutuhkan banyak guna mengimunisasi seluruh masyarakat Indonesia.
"Tentu, perusahaan-perusahaan farmasi multinasional lainnya juga seperti AstraZeneca, Cansino, dan Pfizer, ini kami jajaki. Kita harapkan di 2022 atau bahkan 2021, 30 persen bisa didapatkan," kata Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Erick Thohir dalam tayangan virtual, Jumat 11 September 2020.
Sejak awal, Erick menceritakan, pemerintah telah melakukan penjajakan dengan lembaga-lembaga kesehatan seperti Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI), World Health Organization (WHO) hingga Unicef.
Sebelumnya, kata Erick, PT Bio Farma (Persero) telah bekerjasama dengan Sinovac Biotech asal Cina untuk pengadaan vaksin. Jika proses uji klinis tahap tiga berjalan lancar, 20 juta dosis vaksin bisa tersedia di akhir tahun ini. Lalu untuk tahun 2021, akan diproduksi hingga 250 juta dosis untuk Indonesia.