TEMPO.CO, Jakarta - PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HM Sampoerna) mencatat sepanjang semester I 2020, total pangsa pasar perusahaan mencapai 29,3 persen atau turun 3,1 percentage point. Sementara volume pengiriman 38,5 miliar batang rokok mencerminkan penurunan sebesar 18,2 persen.
"Daya beli konsumen yang lebih rendah memiliki tren penurunan yang kian cepat," kata Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk, Mindaugas Trumpaitis dalam paparan publik secara virtual, Jumat, 18 September 2020.
Dia mengatakan Sampoerna menyadari pandemi Covid-19 merupakan tantangan yang berdampak langsung baik pada publik maupun dunia usaha Indonesia.
Untuk industri rokok, kata dia, kenaikan tarif cukai rata-rata 24 persen dan harga jual eceran sebesar 46 persen yang berlaku pada 2020, serta pandemi Covid-19 menjadi faktor utama yang memberikan dampak signifikan pada kinerja industri ini.
"Hal itu yang telah menyebabkan penurunan volume penjualan hingga dua digit,” kata dia.
Adapun dia menuturkan volume industri turun sebesar 15 persen selama semester I 2020. Penurunan itu tidak termasuk dampak dari estimasi pergerakan inventaris perdagangan, di mana penurunan tersebut secara umum terjadi pada segmen pajak golongan V1.
Menurutnya, tak terelakkan lagi Sampoerna menghadapi tantangan selama masa puncak pandemi, khususnya pada kuartal II 2020. Berbagai tantangan selama periode April-Juni 2020 menyebabkan koreksi terhadap kinerja perseroan.
“Di tengah tantangan tersebut, Sampoerna menyesuaikan strategi perusahaan untuk mempertahankan daya saing bisnisnya dan menjawab tren yang berubah,” kata dia.
HENDARTYO HANGGI