Terakhir, Sandiaga menyebut Erick Thohir memiliki harapan bahwa perusahaan pelat merah akan menghasilkan nilai-nilai berbasis akhlak, loyalitas, dan kerja tim. Untuk mencapai tujuan itu, Kementerian BUMN berkolaborasi dengan institusi pendidikan. “Bisa disosialisasikan sebagai salah satu perubahan yang fundamental, perubahan yang struktural, sehingga kita mudah-mudahan mendapatkan hasil, dampak, dari kehadiran BUMN sebagai tulang punggung dan lokomotif pembangunan Indonesia,” katanya.
Sandiaga dan Erick adalah kawan sedari lama. Beberapa kali, Sandiaga bercerita bahwa Erick adalah sahabat main basketnya sejak sekolah dasar. Beranjak dewasa, keduanya tumbuh menjadi pebisnis.
Saat Sandiaga menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, ia bermitra dengan Erick yang kala itu menjadi Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018. Namun, keduanya harus berseberangan kubu saat Pilpres 2019. Sandiaga waktu itu menjadi calon wakil presiden yang berpasangan dengan Prabowo Subianto. Sedangkan Erick Thohir di kubu Joko Widodo-Ma’ruf Amin didapuk sebagai ketua tim kampanye.
Setelah Jokowi menang dan Erick dipilih menjadi Menteri BUMN, nama Sandiaga sempat disebut-sebut akan menduduki kursi pimpinan perusahaan pelat merah. PT PLN (Persero) merupakan salah satu perusahaan yang pernah diisukan menjadi pelabuhan lanjutan bagi Sandiaga. Namun Sandiaga langsung menampik. “Tidak ada tawaran, tidak ada pembicaraan,” kata Sandiaga, 20 November 2019 lalu. Pada awal 2020 lalu, Erick juga menegaskan bahwa Sandiaga tak akan menempati posisi direktur utama BUMN.
Baca juga: Erick Thohir Akan Lepas Vaksin Covid-19 ke Mekanisme Pasar, BPKN: Bahaya