Sampai saat ini lanjut Ganjar, sudah ada 2.424 paket yang dipesan oleh ASN Pemprov Jateng. Jumlah itu dipastikan bertambah karena minat ASN membantu petani masih tinggi.
"Harapan saya, Kabupaten/Kota juga melakukan ini. Maka saya sudah kirimkan pesan ke Bupati/Wali Kota untuk ikut menggerakkan bareng-bareng, agar semua bisa jalan," tuturnya.
Langkah Ganjar membeli langsung hasil pertanian saat harga anjlok dengan mengandalkan kekuatan ASN bukanlah kali pertama. Sebelumnya, ia beberapa kali memborong hasil pertanian untuk membantu petani.
Saat harga bawang merah di Brebes anjlok pada 2017 lalu, Ganjar juga memerintahkan ASN membelinya dengan harga pantas. Gerakan itu juga ia lakukan saat harga cabai anjlok pada 2019 lalu dan beberapa komoditas lainnya.
Para petani sayur di Jawa Tengah mengeluhkan anjloknya harga berbagai komoditas sayuran di pasaran. Padahal, saat ini banyak petani yang sedang memasuki musim panen.
Di Magelang, harga kol di pasaran, saat ini hanya laku Rp 500 per kilogram. Padahal biasanya, kol dibanderol seharga Rp 2.000 per kg. Selain itu, tomat yang biasanya Rp 4.000, kini hanya laku Rp 500 per kg. Selain itu, ada pula sawi yang biasanya Rp 1.000 per kg, kini hanya laku Rp 250.
Di Kendal, harga cabai merah yang biasanya Rp 15 ribu per kg, kini dihargai Rp 7.000 per kg. Cabai rawit dari harga biasanya Rp 12 ribu per kg, hanya laku Rp 8.000 saja.
Akibatnya, banyak petani yang merugi dengan anjloknya harga itu. Tak sedikit pula yang rela membagi-bagikan sayurannya secara gratis kepada masyarakat, daripada menjual dengan harga murah.
BISNIS
Baca juga: Ganjar Pranowo Fokus Beri Stimulus Usaha Mikro-Kecil untuk Bersiap Hadapi Resesi