4. Dipindahkan Erick Thohir ke BNI, Royke Tumilaar Ungkap Alasannya
Royke Tumilaar, mantan Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah secara sah menggantikan posisi Herry Sidharta sebagai Direktur Utama BNI. Royke mengaku menerima penugasan dari Menteri BUMN Erick Thohir untuk memimpin BNI.
Dia merasa pengalamannya selama 32 tahun bertugas di Bank Mandiri bisa diaplikasikan untuk menahkodai BNI. "Tak ada yang spesial di dalam penugasan ini. Tapi dari pemegang saham (Kementerian BUMN) menginginkan adanya suatu perubahan-perubahan dengan tingkat ekspektasi tertentu," kata Royke Tumilaar dalam konferensi pers, Rabu, 2 September 2020.
Namun ia tak mengungkapkan secara rinci soal indikator transformasi apa yang diinginkan pemegang saham BNI kepada dirinya.
Pasca diberi tugas untuk memimpin BNI, Royke mengatakan dirinya akan memastikan perseroan akan bisa bertahan di masa pandemi ini. Ia akan bekerja sama dengan seluruh manajemen BNI guna mewujudkan tujuannya tersebut. "Itu yang paling penting, karena kita akan bahu membahu dengan tim BNI yang ada bagaimana protokol masa Covid-19 ini, supaya BNI bisa survive," ujar dia.
5. Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2020 Bisa Minus 1,1
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi pertumbuhan ekonomi berada di kisaran minus 1,1 hingga positif 0,2 persen pada keseluruhan 2020.
"Berdasarkan data hingga bulan Juli dan Agustus kami perkirakan pertumbuhan ekonomi 2020 akan lebih rendah dari perkiraan bulan Maret April yang lalu," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 1 September 2020.
Pada Maret-April, Sri Mulyani menyampaikan ke DPR, bahwa perkiraan pertumbuhan ekonomi 2020 adalah pada kisaran minus 0,4 persen hingga positif 2,3 persen.
Menrut dia, kalau dilihat dari berbagai instansi atau lembaga internasional, juga melakukan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi ekonomi Indonesia. Untuk The Asian Development Bank (ADB) merevisi tadinya ekonomi Indonesia masih tumbuh 2,5 persen di 2020. Namun dalam revisi proyeksi terbaru, ADB memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia negatif 1,0 persen.
The International Monetary Fund (IMF) pada Maret-April memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh 0,5 persen. Sedangkan proyeksi terakhir revisi memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya tumbuh negatif 0,3 persen.
Baca berita selengkapnya di sini.