TEMPO.CO, Jakarta - Kabar Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Royke Tumilaar akan ditetapkan menjadi bos PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI santer terdengar. Royke disebut-sebut bakal menggantikan Herry Sidharta sebagai salah satu keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) BNI yang digelar pada hari ini dengan agenda perubahan susunan pengurus perseroan.
Sumber Bisnis menyebutkan Royke Tumilaar mendapatkan penugasan dari Kementerian BUMN. “Dapat penugasan,” kata salah satu eksekutif di bank berkode saham BMRI itu, Selasa, 1 September 2020.
Kabarnya, Royke bakal membawa satu direksi dan dua eksekutif setara Group Head ke BNI. Ketika dikonfirmasi soal hal ini, Royke tak merespons.
Sumber Bisnis di internal BNI membenarkan bahwa sempat mendengar kabar Royke akan menggantikan posisi Herry Sidharta. “Iya saya dengar kemarin. Tetapi, ini masih bisa berubah-ubah karena RUPS besok,” ujarnya ketika dihubungi.
Adapun posisi Wakil Direktur BNI yang sebelumnya dijabat oleh Anggoro Eko Cahyo dikabarkan kosong. Belum diketahui apakah Anggoro kembali pada posisi direktur setelah dinyatakan tidak lolos uji kelayakan dan kepatuan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Royke diketahui belum lama menjabat sebagai Dirut Bank Mandiri. Dia menduduki posisi ini setelah hasil RUPSLB Bank Mandiri pada 9 Desember 2019 menetapkannya sebagai Dirut bank dengan logo pita emas tersebut.
Situs resmi Bank Mandiri menyebutkan Royke bergabung di bank tersebut pada 1999 melalui Bank Dagang Negara (BDN), yang merupakan warisan Bank Mandiri. Adapun jabatan terakhirnya adalah Senior Professional di Tim Penyelesaian Kredit di Jakarta.