Lebih jauh Heri menjelaskan, hal utama yang menjadi pertimbangan perseroan untuk melakukan investasi adalah bagaimana tindakan tersebut dapat mengerek aset yang dimiliki Telkom. Baik dalam sisi basis konsumen, infrastruktur, maupun lainnya.
Heri menambahkan, perseroan dapat memperoleh sinergi atau kolaborasi operasional yang dapat memberikan nilai yang berkesinambungan baik dari segi loyalitas konsumen maupun penambahan nilai (value added) terhadap bisnis perseroan.
Direktur Digital Business Telkom M Fajrin Rasyid menambahkan, banyak opsi yang dapat dilakukan oleh Telkom Group untuk berinvestasi pada perusahaan-perusahaan digital atau startup. Salah satunya melalui cucu usaha perseroan PT Metra Digital Investama (MDI).
Apalagi perusahaan modal ventura ini, kata Fajrin, baru saja mendapatkan pendanaan dengan total nilai US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,35 triliun. “Ini salah satunya akan digunakan untuk investasi di startup-startup di Indonesia."
Selain itu, Fajrin menyebut perseroan juga akan bekerja sama dengan sejumlah pihak lain untuk melakukan co-investment atau investasi bersama. “Jadi tidak hanya menggunakan dana dari internal kami tapi juga mengundang pihak lain sebagai co-investor,” ucapnya.
BISNIS
Baca juga: Masa Pandemi, Telkom Indonesia Catat Laba Bersih RP 10,99 T