TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mencanangkan dalam RPJMN 2020 - 2024 untuk menekan biaya logistik dari yang berada di level 23,2 persen turun menjadi 18 persen pada 2024.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Agung Kuswandono mengatakan bahwa salah satu kekhawatiran Indonesia adalah posisi penilaian ease of doing business yang masih di papan tengah, apalagi ketika dibandingkan dengan negara Asean lain Indonesia cukup tertinggal.
"Mesti berbenah, harus berbenah lebih baik lagi, Indonesia sangat memprihatinkan meski potensi berkembang besar, grade negara investasi sudah sampai ke sana, Indonesia sudah dianggap tempat aman berinvestasi," paparnya, Senin 17 Agustus 2020.
Dia juga menyoroti masalah biaya logistik yang relatif masih tinggi dibandingkan dengan negara Asean, apalagi dengan Asia termasuk dunia. Indonesia masih jauh tertinggal.
Menurut Agung, bisa jadi masalahnya pada teknologi, infrastruktur, atau sumber daya manusia (SDM). Biaya logistik, tuturnya, harus dibicarakan lebih mendetail agar indonesia bisa lebih baik.