TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut tingkat kesenjangan di wilayah pedesaan menurun. Kondisi ini, kata dia, merupakan hasil dari pemanfaatan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).
"Ditunjukkan dengan semakin rendahnya rasio gini," kata Jokowi dalam pidato keterangan tentang RAPBN 2021 di Gedung DPR/DPD/MPR di Jakarta, Jumat, 14 Agustus 2020.
Menurut dia, rasio gini di pedesaan turun dari 0,316 pada 2016 menjadi 0,315 pada 2019. Selain itu, persentase penduduk miskin di pedesaan turun. Dari 13,96 persen pada 2016 menjadi 12,6 persen pada 2019.
Presiden menyebut pemanfaatan TKDD juga dirasakan oleh masyarakat Indonesia melalui peningkatan kinerja pelayanan dasar publik. Beberapa pelayanan yang dimaksud yaitu akses rumah tangga terhadap air minum dan sanitasi layak. Lalu, persalinan yang dibantu oleh tenaga kesehatan.
Meski demikian, Jokowi tetap memangkas alokasi anggaran TKDD untuk tahun depan. "Pada tahun 2021, anggaran TKDD direncanakan sebesar Rp796,3 triliun," kata Jokowi.
Alokasi anggaran ini lebih rendah dari beberapa tahun terakhir. Sejak 2018, TKDD diketahui sedang dalam tren peningkatan. Dari Rp 766,2 triliun (2018), Rp 826,77 triliun (2019), hingga Rp 856,94 triliun (2020).
Tapi di tengah Covid-19 ini, pemerintah memangkas TKDD sebesar Rp 856,94 triliun. Anggaran dipangkas mencapai Rp 94,22 triliun dari pagu awal. Sehingga, tinggal tersisa anggaran sebesar Rp 762,72 triliun sampai akhir tahun.
FAJAR PEBRIANTO
Baca juga: Jokowi Patok Defisit APBN 2021 5,5 Persen dari PDB atau Rp 971,2 Triliun