TEMPO.CO, Jakarta - Ketua MPR Bambang Soesatyo menyampaikan laporan resesi ekonomi dari sejumlah lembaga internasional. Salah satunya yaitu laporan dari Bank Dunia yang menyebutkan babwa resesi hampir pasti terjadi di seluh wilayah ekonomi dunia.
"Resesi akibat Covid-19 ini merupakan yang terburuk sejak perang dunia II," kata Bamsoet, panggilan dari Bambang, dalam pidato pengantar Sidang Tahunan MPR di Gedung DPR/DPD/MPR di Jakarta, Jumat, 14 Agustus 2020.
Selanjutnya, kata Bamsoet, International Monetary Fund (IMF) juga memproyeksikan hal serupa. Dalam outlook April 2020, IMF memperkirakan resesi kali ini akan lebih dalam dari era Great Depression tahun 1930.
Terakhir, Bambang mengutip laporan dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECEP). Dalam laporan itu, OECD menyebut dampak pandemi Covid-19 ini semakin membuat dunia jatuh ke jurang resesi terburuk, di luar periode perang, dalam 100 tahun.
Di Indonesia, Bamsoet menyebut periode Maret hingga A Agustus tahun ini pun menjadi fase terberat bagi ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi triwulan II 2020 tumbuh minus 5,32 persen (year-on-year/yoy).
Di saat yang bersamaan, negara lain juga sudah jatuh ke jurang resesi teknikal, mulai dari Singapura, Korea Selatan, Thailand, sampai Amerika Serikat. ini terjadi ketika negara itu mengalami pertumbuhan minus selama dua triwulan berturut-turut.
Sehingga, saat ini pemerintah tengah berjuang agar ekonomi triwulan III 2020 tidak kembali tumbuh minus. Pemerintah berharap ekonomi paling tidak tumbuh 0 persen, sehingga resesi ekonomi bisa dihindari.
Baca juga: Luhut: Kemungkinan Resesi Itu Ada, Tapi Harus Tetap Optimistis