TEMPO.CO, Jakarta - PricewaterhouseCoopers (PwC) meluncurkan hasil survei Global Consumer Insights 2020 dengan tajuk "Before and After the Covid-19 Outbreak". Hasilnya, rumah tangga di Indonesia mengalami penurunan pendapatan melebihi rata-rata global.
"65 persen konsumen urban Indonesia mengalami penurunan pendapatan rumah tangga," kata Retail and Consumer Leader PwC, Peter Hohtoulas, dalam paparan publikasi secara virtual pada Kamis, 13 Agustus 2020.
Sementara di tingkat global, angkanya hanya 45 persen. Sehingga, PwC pun menyebut dampak pandemi Covid-19 bagi konsumen di Indonesia, lebih tinggi dibandingkan konsumen di tingkat global.
Tekanan pada pendapatan rumah tangga ini juga sudah terlihat dalam tingkat konsumsi pada pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa waktu lalu. Konsumsi rumah tangga yang jadi penopang ekonomi Indonesia tumbuh minus 5,51 peren (year-on-year/yoy) pada triwulan II 2020.
Ada sejumlah faktor utama yang mendorong terjadi penurunan pendapatan di 65 persen responden ini. Pertama, penurunan pendapatan karena PHK. 63 persen responden di Indonesia mengalami hal ini, lebih tinggi dari tingkat global yang hanya 40 persen.