TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Wimboh Santoso mengatakan pasar modal di Bursa Efek Indonesia atau BEI mulai menunjukkan tanda-tanda pulih dari dampak pandemi Covid-19.
"Secara gradual di mana volatilitas yang mereda. Hal itu terlihat IHSG sudah kembali atas 5.000," kata Wimboh dalam perayaan hari jadi Pasar Modal Indonesia yang ke-43 sejak diaktifkannya kembali oleh pemerintah, Senin, 10 Agustus 2020.
Dia mengatakan pada Jumat lalu IHSG ditutup di level 5.143,89. Angka itu menunjukkan penurun 0,11 persen secara month to date.
Sampai saat ini secara year to date nilai IHSG masih turun sebesar -18,34 persen dibandingkan posisinya pada 27 Desember 2019, yang berada di level 6.299,54 poin.
Kinerja IHSG sempat terpuruk di titik terendahnya pada 24 Maret 2020, yakni sebesar 3.937,63 terkoreksi 37 persen dari penutupan tahun lalu. Penurunan terjadi sebagai dampak dari berbagai strategi pemulihan ekonomi yang telah dan sedang dijalankan pemerintah bersama para pelaku ekonomi.
IHSG pernah berada pada level tertingginya 6.325,41 pada penutupan tanggal 14 Januari 2020.
Wimboh juga mengatakan capital outlow menurun secara gradual. "Pasar obligasi mulai menguat kembali yield menurun 36,6 persen year to date," ujarnya.
HENDARTYO HANGGI