Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Solusi Chatib Basri hingga Agus Martowardojo untuk Hindari Resesi Ekonomi

Reporter

image-gnews
M. Chatib Basri. ANTARA/Fanny Octavianus
M. Chatib Basri. ANTARA/Fanny Octavianus
Iklan

Peneliti ekonomi senior Institut Kajian Strategis Eric Alexander Sugandi mengatakan, masih ada peluang ekonomi tumbuh, dengan catatan realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) efektif.

“Konsumsi rumah tangga tetap menjadi kunci dari sisi demand, kemudian investasi. Pengeluaran pemerintah bisa membantu pertumbuhan, baik secara langsung maupun melalui multiplier effect via konsumsi rumah tangga dan investasi,” katanya.

Di samping itu, Eric mengatakan pertumbuhan yang lebih baik pada kuartal III 2020 juga terlihat dari sisi ekspor yang diprediksi membaik sejalan dengan dibukanya pintu ekonomi mitra dagang strategis Indonesia.

Di sisi lain, mantan menteri keuangan dan gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengimbau pemerintah merangkul sektor bisnis besar dan menegah. Pasalnya, sektor tersebut tidak mengalami kondisi seburuk krisis 1997-1998.

"Pebisnis tahu apa yang harus dilakukan ketika situasi ada perubahan. Jadi mereka harus dirangkul untuk menjaga sosial ekonomi Indonesia," kata Agus.

Dia juga berpesan agar masyarakat disiplin mengikuti aturan protokol kesehatan. Menurut mantan menteri keuangan tersebut, tantangan pengendalian ekonomi dan sosial akan semakin besar jika muncul second wave.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Di kuartal ketiga apabila momentum dijaga, kita bisa terhindar dari resesi. Tidak perlu dua kuartal harus negatif."

Agus memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2020 bisa mencapai 1 persen. Sekalipun jatuh, dia yakin pertumbuhannya sekitar minus 0,5 persen.

Sementara itu, ekonom Universitas Indonesia Chatib Basri mengingatkan supaya pemerintah terus mempercepat pemulihan di sisi permintaan (demand) atau konsumsi.

Dalam salah satu kajiannya, bekas menteri keuangan di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini menguji dua pertanyaan penting dalam mendorong ekonomi yakni apakah investasi yang mendorong konsumsi atau konsumsi yang mendorong ekonomi.

"Hasil kajian itu yang saya lakukan secara kuantitatif menunjukkan, kalau konsumsilah yang akan mendorong investasi [produksi]," kata Chatib, 20 Juli 2020.

Chatib menambahkan jika konsumsi tidak bisa didorong, maka persoalan riil yang akan dihadapi pemerintah akan muncul pada 2021. OECD bahkan menyebut bahwa dua tahun dari sekarang, ekonomi masih bisa belum pulih.

Melihat persoalan utama dalam ekonomi saat ini adalah menurunnya kinerja sisi permintaan atau demand side, Chatib memandang fokus kebijakan pemerintah seharusnya mengarah ke sisi tersebut.

Kebijakan insentif dunia usaha seharusnya ditinjau ulang ketika penyerapannya masih sangat rendah. "Jadi ketika terbit PP 23/2020 tentang PEN, saya tidak terlalu yakin karena absorbsinya sangat rendah," kata Chatib.

Dia mencontohkan insentif pajak bagi pelaku usaha yang terdampak Covid-19, penggunaannya masih sepi. Hal ini wajar di saat kondisi pandemi seperti sekarang banyak perusahaan tak bayar pajak karena merugi.

Chatib menyarankan daripada insentif yang diberikan tidak efektif, lebih baik alokasi anggarannya diberikan kepada kelompok menengah ke bawah dengan memberikan bantuan sosial dan bantuan langsung tunai (BLT).

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

46 hari lalu

Direktur Utama BRI Sunarso yang dinobatkan sebagai Pemimpin /CEO Terpopuler di Media Sosial 2022, untuk kategori BUMN Tbk.
Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR hari ini, Dirut BRI Sunarso membeberkan dampak resesi di Jepang dan Inggris ke perekonomian Indonesia.


Tiga Nama Digadang-gadang Calon Menteri Keuangan Kabinet Prabowo Nanti, Berikut Profilnya

6 Maret 2024

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo saat ditemui di sela-sela acara The 4th Indonesia Human Capital Summit 2023 di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat pada Senin, 6 November 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Tiga Nama Digadang-gadang Calon Menteri Keuangan Kabinet Prabowo Nanti, Berikut Profilnya

Profil Kartika Wirjoatmodjo, Darmawan Junaidi, dan Chatib Basri disebut-sebut Menteri Keuangan di rezim Prabowo nanti. Siapa mereka?


Mengukur Imbas Resesi Jepang terhadap Ekspor Indonesia

2 Maret 2024

Ilustrasi Ekspor Import. Getty Images
Mengukur Imbas Resesi Jepang terhadap Ekspor Indonesia

Jepang telah masuk ke dalam jurang resesi usai pertumbuhan ekonominya kontraksi atau minus dua kuartal berturut-turut. Bagaimana dampaknya ke perekonomian Indonesia?


Ekonom BCA Sebut Impor Produk Jepang Bisa Lebih Murah Gara-gara Resesi

24 Februari 2024

Penarik becak Aika Terayama, membawa wisatawan di sekitar distrik Asakusa di Tokyo, Jepang, 18 Juni 2023. Penarik becak paling populer dapat menghasilkan lebih dari 1 juta yen sebulan, tiga kali lipat rata-rata nasional. REUTERS/Issei Kato
Ekonom BCA Sebut Impor Produk Jepang Bisa Lebih Murah Gara-gara Resesi

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengungkapkan resesi Jepang berdampak kepada impor maupun ekspor Indonesia ke negeri tersebut.


Jepang Dilanda Resesi, Bagaimana Rencana RI Terbitkan Samurai Bond?

23 Februari 2024

Bendera Jepang dan Indonesia. Shutterstock
Jepang Dilanda Resesi, Bagaimana Rencana RI Terbitkan Samurai Bond?

Kementerian Keuangan buka suara soal penerbitan Samurai Bond, surat utang berdenominasi yen, di tengah resesi Jepang.


Jepang Masuk Resesi, Ekonom Sebut Perdagangan hingga Investasi Bisa Terdampak

22 Februari 2024

Pekerja melintas di dekat kapal tongkang pengangkut batubara di kawasan Dermaga Batu bara Kertapati milik PT Bukit Asam Tbk di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa, 4 Januari 2022. Pemerintah melarang perusahaan untuk melakukan ekspor batu bara selama satu bulan sejak 1 Januari hingga 31 Januari 2022. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Jepang Masuk Resesi, Ekonom Sebut Perdagangan hingga Investasi Bisa Terdampak

Jepang telah masuk ke dalam jurang resesi usai pertumbuhan ekonominya kontraksi dua kuartal berturut-turut.


Bos BI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Global Membaik Meski Jepang-Inggris Resesi

21 Februari 2024

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Bos BI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Global Membaik Meski Jepang-Inggris Resesi

Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan pertumbuhan ekonomi global membaik, meski Jepang dan Inggris mengalami resesi.


Anatomi Penyebab Ekonomi Jepang Alami Resesi

21 Februari 2024

Resesi adalah kondisi ekonomi sulit yang ditandai oleh penurunan pertumbuhan ekonomi. Lebih lanjutnya, simak penjelasan berikut ini. Foto: Canva
Anatomi Penyebab Ekonomi Jepang Alami Resesi

Faktor utama menyebabkan masalah struktural resesi Jepang termasuk demografi penuaan, alokasi transfer dari pemerintah pusat ke daerah, dan lainnya.


Sri Mulyani Sebut Resesi Negara Maju Sudah Diprediksi: Kalau Inggris dan Jepang Memang Cukup Lemah

20 Februari 2024

Menteri Keuangan Sri Mulyani di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 12 Februari 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Sri Mulyani Sebut Resesi Negara Maju Sudah Diprediksi: Kalau Inggris dan Jepang Memang Cukup Lemah

Sri Mulyani mengatakan dirinya akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Rio de Janiero, Brazil, pekan depan.


Terkini Bisnis: Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim, Daftar Sektor Terdampak Resesi Jepang

19 Februari 2024

Petani menanam padi di area persawahan kering yang dialiri air memakai mesin pompa di kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 September 2023. Pelaksana tugas (Plt) Deputi BMKG Urip Haryoko menuturkan puncak kekeringan diprediksi terjadi pada September dan Oktober 2023. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini Bisnis: Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim, Daftar Sektor Terdampak Resesi Jepang

Jokowi menyebut harga beras naik karena perubahan iklim. Sejumlah sektor terancam terdampak resesi Jepang.