TEMPO.CO, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 diperkirakan negatif. Berbagai kalangan mulai dari Chatib Basri hingga Agus Martowardojo menawarkan solusi untuk menghindari resesi ekonomi atau perekonomian tumbuh negatif selama lebih dari tiga bulan atau dua kuartal.
Belanja pemerintah dianggap bisa menjadi penyelamat ekonomi pada kuartal III 2020 sehingga mampu berada di jalur positif.
Kepala Ekonom Bank BCA David Sumual mengatakan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 diperkirakan turun cukup dalam. Secara tahunan (year-on-year/yoy), ekonomi pada kuartal II 2020 diprediksi -5 persen.
"Penurunan yang cukup dalam ini utamanya karena perlambatan dari sisi belanja masyarakat, investasi, termasuk aktivitas perdagangan dalam dan luar negeri,” katanya kepada Bisnis, Selasa, 4 Agustus 2020.
David mengatakan, belanja pemerintah sebenarnya bisa menopang pertumbuhan ekonomi, namun belum efektif pada kuartal kedua tahun ini.
“Diharapkan belanja pemerintah pada kuartal III 2020 bisa lebih cepat lagi sehingga pertumbuhan ekonomi pada periode tersebut bisa positif,” ujarnya.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2020 berpotensi 4 persen selama belanja pemerintah efektif.